Gamelan sekaten Kyai Guntur Madu dan
Kyai Guntur Sari dimainkan silih berganti. Gamelan akan ditabuh selama tujuh
hari ke depan, dari tangal 27 Desember 2014 sampai 02 Januari 2015.
Antusian masyarakat
terhadap perayaan sekaten sungguh luar biasa. Tampak ribuan pengunjung dari
berbagai daerah memadati halaman masjid Agung khusunya di bangsal. Mereka rela
menunggu dari pagi demi untuk menyaksikan gamelan yang akan dimainkan oleh 43
abdi dalem karawitan. Dan letak gamelan Kyai GUNTUR SARI sebelah kiri masjid
sedangkan gamelan Kyai GUNTUR MADU sebelah kanan masjid, dan gending yang dibunyikan
adalah gending Rambu dan gending Rangkung.
Gamelan sekaten juga
bisa disebut gamelan Sekati yang dimaksut sekati adalah sesuka hati, yang
dimainkan sesuka hati karena wujud ekpresi kegembiraan atas kemenangan demak
melawan majapahit. Dan setiap perangkat gamelan sekaten yang digunakan untuk
merayakan sekaten yaitu gamelan Kyai GUNTUR SARI dan Kyai GUNTUR MADU, masing –
masing terdiri dari serancak bonang, dua rancak demung, empat rancak saron
barung, dua rancak saron penerus, dua kempyang, satu bedug dan dua gomh besar.
Dan gending yang
disajikan di sekaten cukup banyak, selain gending wajib gending rambu dan
gending rangkung ada pula gending pelog. Tujuh hari enam malam setiap kelompok
sekaten sedikitnya menyajikan 80 gending yang di pilih dan tidak pernah terjadi
penyajian ulang. Maka setiap kemampuan teknik dan garap, seorang penyaji
sekaten dituntut untuk menguasai perbendaharaan gending yang diperlukan untuk
penyajian sekaten.
lumayan, cuma pengaturan paragrafnya kurang ok
BalasHapus